PENGARUH LIMBAH BATU TABAS SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT KASAR DAN LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON

Suardikanata, I Komang (2019) PENGARUH LIMBAH BATU TABAS SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT KASAR DAN LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Ngurah Rai.

[img] Text
DAFTAR ISI.pdf - Accepted Version

Download (221kB)
[img] Text
TUGAS AKHIR BAB 1.pdf - Accepted Version

Download (142kB)
[img] Text
TUGAS AKHIR BAB 2.pdf - Accepted Version

Download (491kB)
[img] Text
TUGAS AKHIR BAB 5.pdf - Accepted Version

Download (132kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Accepted Version

Download (217kB)
[img] Text
TUGAS AKHIR BAB 4 .pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
TUGAS AKHIR BAB 3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Limbah batu tabas merupakan salah satu limbah hasil pengolahan ornament bangunan tradisional yang banyak ditemui di Bali. Kebutuhan material batu tabas untuk unit usaha pengrajin ini mencapai 30 m3 per bulan, dengan limbah yang dihasilkan berkisar 8 m3 sampai 10 m3 atau 20%-30% dari batu asalnya. Sedangkan limbah genteng merupakan hasil atau kegagalan produksi yang bentuknya tidak beraturan, dan dibuang disembarang tempat. Berdasarkan hasil survey di Desa Darmasaba saat ini, ketersedian limbah genteng sekitar 20% dari beberapa pembuatan genteng. Melihat kedua limbah batu tabas dan limbah genteng belum dipergunakan dengan baik dan berkurangnya jumlah agregat dilapangan, maka diadakan penelitian menggunakan limbah batu tabas dan limbah genteng sebagai alternatif substitusi agregat. Metode perencanaan beton mengacu kepada ketentuan SNI 03–2834-2000. Persentase substitusi limbah batu tabas sebagai agregat kasar adalah sebesar 0%, 25%, 50%, 75%, 100%, dan 10% limbah pecahan genteng sebagai substitusi agregat halus terhadap berat agregat. Benda uji dibuat dalam bentuk silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Ngurah Rai. Sifat beton yang akan diuji pada umur 7, 14, dan 28 hari berupa berat jenis, kuat tekan, dan kuat tarik belah dengan menggunakan benda uji silinder. Hasil pengujian berat jenis beton menunjukkan penurunan rata-rata pada umur 7, 14, dan 28 hari adalah sebesar 0.03% dengan nilai terendah 1905.31 Kg/m3, kalau dilihat secara umum hasil berat jenis beton masih diatas 1900 Kg/m3 sehingga masih termasuk dalam beton normal. Hasil kuat tekan pada umur 28 hari adalah sebesar 27.53 MPa, 27,08 MPa, 26,52 MPa, 25,95 MPa, dan 25,67 MPa, hasil ini masih diatas kuat tekan rencana (f’c = 20 MPa) sehingga masih bisa digunakan beton struktur. Untuk hasil kuat tarik belah yang dihasilkan pada umur 28 hari adalah adalah sebesar 3,54 MPa, 3,51 MPa, 3,42 MPa, 3,35 MPa dan 3,33 MPa, Sedangkan rata-rata hasil perbandingan nilai kuat tarik belah dengan kuat tekan beton adalah sebesar 13%, artinya beton dengan menggunakan substitusi limbah batu tabas dan limbah pecahan genteng mempunyai nilai kuat tarik belah sesuai syarat beton normal (9-15% terhadap kuat tekan) Kata Kunci : Limbah, Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, dan Berat Jenis Beton

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Limbah, Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah, dan Berat Jenis Beton
Subjects: T Technology > T Technology (General)
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Prodi Teknik Sipil
Depositing User: admin FST
Date Deposited: 27 Nov 2019 02:39
Last Modified: 09 Dec 2019 02:37
URI: http://repo.unr.ac.id/id/eprint/14

Actions (login required)

View Item View Item