PENGAWASAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM RANGKA MENJAGA STABILITAS PROSES PRODUKSI KASUS : PADA PERUSAHAAN BATU BATA “UD. WAHYU PERTIWI” DI DESA TULIKUP GIANYAR

Kadek, Sukaningsih PENGAWASAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM RANGKA MENJAGA STABILITAS PROSES PRODUKSI KASUS : PADA PERUSAHAAN BATU BATA “UD. WAHYU PERTIWI” DI DESA TULIKUP GIANYAR. PENGAWASAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM RANGKA MENJAGA STABILITAS PROSES PRODUKSI KASUS : PADA PERUSAHAAN BATU BATA “UD. WAHYU PERTIWI” DI DESA TULIKUP GIANYAR.

[img] Text
Kadek Sukaningsih.pdf - Accepted Version

Download (201kB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perusahaan mengalami permasalahan dalam pengadaan persediaan bahan baku. Karena hal tersebut perusahaan perlu mengadakan perencanaan dan pengendalian bahan baku agar efisiensi modal kerja dapat tercapai, sehingga biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan persediaan bahan baku menjadi minimal. Tujuan dilakukannya penelitian di Perusahaan “UD. Wahyu Pertiwi” di Desa Tulikup Gianyar adalah untuk menganalisis sejauh mana efisiensi pemeliharaan bahan baku dapat ditingkatkan apabila perusahaan menerapkan sistem pengawasan persediaan yang optimal dan tepat. Metode penelitian yang dipergunakan dengan cara menghitung jumlah pembelian yang ekonomis (EOQ), menghitung persediaan minimum (Safety Stock), menghitung persediaan maksimum (Maximum Inventory), menentukan saat pemesanan kembali (Reorder Point), serta metode comparatif (TIC). Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada penelitian ini maka dapatlah diambil kesimpulan sebagai berikut : (1) Jumlah pembelian ekonomis yang harus dilakukan perusahaan adalah 509 m³, (2) Perusahaan akan mengadakan persediaan minimum untuk bahan baku tanah merah sebanyak 32 m³, (3) Perusahaan harus mengadakan pemesanan kembali pada saat bahan baku tanah merah menunjukkan jumlah 93 m³, (4) Persediaan maksimum yang sebaiknya dipelihara perusahaan untuk bahan baku tanah merah sebesar 541 m³. Biaya persediaan bahan baku tanah merah yang sesungguhnya Rp. 4.420.977,- dalam tahun 2013. Sedangkan yang seharusnya dilakukan perusahaan apabila melaksanakan pengawasan persediaan yang optimal terhadap bahan baku tanah merah adalah sebesar Rp. 2.164.467,58,- jadi terdapat penghematan sebesar Rp. 2.256.509,42,-. Berdasarkan uraian diatas, sebaiknya perusahaan melaksanakan pengawasan persediaan bahan baku yang tepat agar bisa menghemat biaya yang dikeluarkan. Bila bahan baku sudah mencapai Reorder Point yang ditetapkan, maka perusahaan harus cepat mengadakan pemesanan kembali. Perusahaan hendaknya menjaga jumlah persediaan minimum dan memelihara jumlah persediaan maksimum agar proses produksi selanjutnya dapat berjalan dengan lancar.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: EOQ, Safety Stock, Maximum Inventory, Reorder Point, TIC.
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Prodi Manajemen
Depositing User: Mr Wayan Meriawan
Date Deposited: 22 Jun 2020 23:56
Last Modified: 22 Jun 2020 23:56
URI: http://repo.unr.ac.id/id/eprint/122

Actions (login required)

View Item View Item